Secara garis besar topik dalam buku ini membahas seputar layanan keagamaan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat yang terimbas dengan Covid-19. Proses perubahan dan penyesuaian dengan tantangan baru ini tidak menutup kemungkinan memunculkan resistensi di tengah masyarakat dalam proses adaptasi. Perubahan yang sangat nampak adalah proses peralihan dari kebiasaan tatap muka ke interaksi berbasis perangkat digital yang juga mendorong perubahan aktifitas dan layanan keagamaan. Tentu saja dinamika ini harus dibaca sebagai suatu proses pembelajaran bagaimana pemerintah dan masyarakat dalam konteks beragama harus bisa beradaptasi dengan situasi yang terus berubah.

Buku ini sangat menarik untuk dibaca sebagai bahan referensi ilmu pengetahuan dan kebijakan dalam melihat proses perubahan fenomena sosial keagamaan yang beradaptasi dan menyesuaikan diri dalam dinamika konteks yang berubah. Beberapa tulisan dalam buku ini berhasil secara baik memotret persoalan layanan keagamaan yang bergulat dengan situasi Covid-19 dan memberikan kesimpulan dan rekomendasi yang sangat berharga.