Detail Cantuman
Text
Pendidikan islam multikultural: konsep, karakteristik & landasan kurikulum PAI berbasis multikultural
"Bangsa Indonesia merupakan suatu masyarakat multicultural-pluralistrik yang terdiri dari beragam latar belakang geografis, suku/etnis, agama, budaya, dan adat istiadat. ‘Akar’ multikulturalisme Indonesia yang keberadaan bangsa Indonesia ditakdirkan sebagai negara-bangsa (nation-state) yang masyarakatnya multikultural (multicultural societies). Sebagai masyarakat pluralistrik multikultural, keberadaan elemen agama memiliki peran ganda, di satu sisi, semua agama mengandung ajaran dan nilai-nilai ‘integritas’ (integrating force); di sisi lain agama juga memiliki potensi sebagai ‘pemicu’ konflik sosial, terutama bila didoring adanya ketimpangan (gap) struktur sosial-historis, ekonomi, politik, dan budaya di tengah masyarakat. Dari hasil penelitian ilmiah di dalam negeri dalam dekade terakhir, seperti kasus-kasus pembakaran rumah rumah ibadah (masjid,gereja) dimana keberadaan agama sebetulnya lebih pada sebagai ‘pemicu’. Hal ini sangat irasional, mengingat semua agama idealnya dapat membawa nilai-nilai keselamatan dan perdamaian dala kehidupan umat manusia.
Keberadaan nilai-nilai agama bisa sebagal 'pemicu’ beberapa kasus konflik tersebut, salah satunya, dikarenakan adanya perbedaan tafsiran terhadap teks ajaran agama-agama oleh para penganutnya, baik sesama intern penganut agama maupun antara penganut agama berbeda. Menyadari adanya perjalanan berbangsa multikultural, seperti Indonesia, di mana semakin hari kasus-kasus konflik etnoreligius semakin sering muncul ke permukaan dalam berbagai bentuknya, dinamis dan kompleks tersebut, ke depan, betapa pentingnya adanya upaya 'merawat' dan memperkuat kehidupan masyarakat multikultural yang 'adil dan makmur'-sebagai landasan untuk mewujudkan ketahanan untuk mencapai masyarakat sejahtera melalui pembangunan berdasarkan Pancasila. Hal ini dapat dilakukan salah satunya melalui pendekatan pembangunan pendidikan yang bersifat jangka pendek (short-terms) dan jangka panjang (long-terms), termasuk perlunya pengembangan pendidikan Islam berbasis multikultural.
Dalam konteks pendidikan agama (Islam) berbasis multikultural dan moderasi agama, bahwa moderasi beragama menjadi simbol 'perekat' segala bentuk keragaman agama di Indonesia. Cara pandang yang melahirkan sikap beragama yang seimbang yaitu antara pengalaman agama sendiri (eksklusif) dan penghormatan kepada praktik agama yang berbeda keyakinan (inklusif). Pentingnya menghadirkan iklim pendidikan Islam berbasis multikultural dan sosok pendidik (guru) yang moderat sebelum mengimplementasikan nilai-nilal moderasi ke peserta didik bertujuan agar tersampaikannya nilai-nilai kebangsaan sebagai warga negara yang baik menurut Pancasila- pentingnya mengedepankan komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap keberagaman budaya. Semoga, dengan terbitnya buku ini dapat memberi kontribusi khazanah pemikiran bagi beragam segmen pembaca, baik mahasiswa (S-1, S-2, S-3), dosen, dan pembaca umum."
Ketersediaan
SR013779 | 2X7.31 ABD p c2 | Perpustakaan Hamzah Ya'qub (Sirkulasi) | Tersedia |
SR013778 | 2X7.31 ABD p c1 | Perpustakaan Hamzah Ya'qub (Sirkulasi) | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
2X7.31 ABD p
|
Penerbit | RajaGrafindo Persada : Depok., 2021 |
Deskripsi Fisik |
xi + 235 hlm,; 23 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9786232318885
|
Klasifikasi |
2X7.31
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
Ed.1, Cet. 1
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain